Selasa, 16 September 2008

Semarang

Tangerang-Jakarta-Tegal-Pekalongan-Semarang-Tangerang.

Perjalanan dimulai Jum'at 12 September 2008 jam 13.00, sampai ke Tegal jam 17.45 langsung ke Sari Raos Bandung, untuk makan buka puasa.
Kemudian cari hotel untuk menginap, dapat di Karlita Hotel. Lumayan untuk hotel di kota Tegal. Bintang tiga, dengan harga relatif standard.
Kamar hotel termasuk bersih, tetapi tanpa karpet, dengan lantai keramik model granit. Bersih.
Nampaknya sepi-sepi saja, walaupun kata Reseption, sedang ramai dan ada group.
Habis mandi, coba keluar untuk cari "sego ponggol" ternyata itu istilah untuk "sego kucing", nasi beserta lauknya sederhana, dan ukuran porsinya kecil.
Kami beli nasi rames saja, dan tempe mendoan. Kemudian mampir ke Rupita, untuk beli susu segar di pusat makanan lesehan di Jalan A Yani.
Rame juga di Jum'at malam dan untuk ukuran Tegal.

Sabtu, 13 September 2008. Setelah sarapan yang terlalu sederhana untuk ukuran hotel bintang tiga, berangkat jam 08.00 menuju Pekalongan, tepatnya Banyuurip. mampir di family istri. Rumah toko-rumah toko era 70 an, dengan ciri China Town lama masih berbekas. Sempat ketemu tetangga istri yang masih jualan bahan kimia batik. Suasana yang lain dari yang lain, dengan ciri perdagangan. Mampir juga ke dua toko obat, yang nampaknya sudah melewati masa jaya nya.
Sempat ditawarin pia Tegal, dan beli beberapa. Lumayan enak.
Berangkat ke Semarang, sampai di Semarang jam 12.30. Beli soto ayam Alex di Anjasmoro Raya, murah dan lumayan dengan ciri khas bening banget.
Sempat makan tahu bacem bikinan rumahan, uenak tenan.

Minggu Pagi, sarapan nasi goreng babat di Stadion, enak. Sore ke Undangn Kawinan, makanan gubugan ada Sate Ayam Pak Supar (biasa saja), Nasi Gandul Dr. Cipto (enak), dan Kambing Guling yang sudah dipotong-potong kecil-kecil sehingga memudahkan untuk disajikan, aneh juga ada nasi putihnya, mungkin agar tidak terlalu banyak makan kambingnya.

Malam hari, dibelikan mie Siang Kie, yang di Jalan Mataram, tetapi yang shift 1. Mie ini kalau setelah jam 23.00 malam, yang jualan adalah Pamannya, atau shift 2. Mereka semua berdagang mie, dengan merk sama. Ada juga cabangnya di Serpong Raya, dekat Alam Sutra. Mie yang kami nikmati malam itu, enak sekali, dengan kuah yang manis, dan sio may serta kee kian yang nendang.

Senin pagi, jalan kembali ke Tangerang. Berangkat dari Jl. Badak Raya jam 07.00, beli bandeng presto yang vacuumm (tahan 3 bulan) mampir di Puri Anjasmoro sebentar, keluar jam 07.45. Sampai di Brebes, beli telor asin di Setuju Jaya.
Sampai di Restaurant Pring Sewu sebelum tol Cirebon jam 12.30, makan siang yang standard. Kemudian jam 13.30 jalan lagi, masuk tol Cirebon, isi bensin dekat Jati Barang. Terus lanjut tanpa berhenti ke Jakarta. Masuk Tol Cikampek jam 15.45, ramai sekali, masuk tol dalam kota Halim lancar, mulai macet setelah Semanggi, keluar Meruya jam 17.15, ternyata kena macet di Karang Tengah, sampai rumah jam 18.15.

Capek banget, tapi puas nyetir.

November mau ke Semarang lagi, tapi mungkin mau naik Kereta Api saja.




Tidak ada komentar: